Tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia. Osteoporosis (OP) adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan mikroarsitektur tulang, serta rentan terhadap patah tulang. Osteoporosis kini telah diakui sebagai masalah sosial dan kesehatan masyarakat yang serius.
Pada tahun 2004, jumlah total penderita osteopenia dan osteoporosis di Tiongkok mencapai 154 juta jiwa, mewakili 11,9% dari total populasi, dengan 77,2% di antaranya adalah perempuan. Diperkirakan pada pertengahan abad ini, penduduk Tiongkok akan memasuki periode puncak usia lanjut, dan populasi di atas 60 tahun akan mencapai 27% dari total populasi, mencapai 400 juta jiwa.
Menurut statistik, kejadian osteoporosis pada wanita berusia 60-69 tahun di Tiongkok mencapai 50%-70%, dan pada pria mencapai 30%.
Komplikasi pasca patah tulang osteoporosis akan menurunkan kualitas hidup pasien, memperpendek harapan hidup, dan meningkatkan biaya pengobatan, yang tidak hanya merugikan pasien secara psikologis, tetapi juga membebani keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pencegahan osteoporosis yang wajar harus sangat diutamakan, baik untuk menjamin kesehatan lansia maupun mengurangi beban keluarga dan masyarakat.
Peran vitamin D dalam osteoporosis
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang mengatur metabolisme kalsium dan fosfor, dan peran utamanya adalah menjaga stabilitas konsentrasi kalsium dan fosfor dalam tubuh. Vitamin D khususnya berperan penting dalam penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D yang parah dalam tubuh dapat menyebabkan rakhitis, osteomalasia, dan osteoporosis.
Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D merupakan faktor risiko independen untuk jatuh pada orang di atas 60 tahun. Jatuh merupakan salah satu penyebab utama patah tulang akibat osteoporosis. Defisiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko jatuh dengan memengaruhi fungsi otot, dan meningkatkan insiden patah tulang.
Defisiensi vitamin D lazim terjadi di Tiongkok. Lansia berada pada risiko tertinggi defisiensi vitamin D akibat kebiasaan makan, berkurangnya aktivitas di luar ruangan, penyerapan gastrointestinal, dan fungsi ginjal. Oleh karena itu, deteksi kadar vitamin D di Tiongkok perlu dipopulerkan, terutama bagi kelompok-kelompok kunci yang mengalami defisiensi vitamin D.
Larutan
Macro & Micro-Test telah mengembangkan Kit Deteksi Vitamin D (Emas Koloid), yang cocok untuk deteksi semi-kuantitatif vitamin D dalam darah vena, serum, plasma, atau darah tepi manusia. Kit ini dapat digunakan untuk skrining defisiensi vitamin D pada pasien. Produk ini telah meraih sertifikasi CE Uni Eropa, dengan kinerja produk yang baik dan pengalaman pengguna yang berkualitas tinggi.
Keuntungan
Semi-kuantitatif: deteksi semi-kuantitatif melalui rendering warna yang berbeda
Cepat: 10 menit
Mudah digunakan: Pengoperasian sederhana, tidak memerlukan peralatan
Berbagai macam aplikasi: pengujian profesional dan pengujian mandiri dapat dicapai
Kinerja produk yang sangat baik: akurasi 95%
Nomor Katalog | Nama Produk | Spesifikasi |
HWTS-OT060A/B | Kit Deteksi Vitamin D (Emas Koloid) | 1 tes/peralatan 20 tes/peralatan |
Waktu posting: 19-Okt-2022