Antigen Influenza A/B
Nama Produk
Kit Deteksi Antigen Influenza A/B HWTS-RT130 (Imunokromatografi)
Epidemiologi
Influenza, yang disebut flu, termasuk dalam famili Orthomyxoviridae dan merupakan virus RNA untai negatif tersegmentasi. Berdasarkan perbedaan antigenisitas protein nukleokapsid (NP) dan protein matriks (M), virus influenza dibagi menjadi tiga jenis: AB dan C. Virus influenza yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhirwVirus ini dapat diklasifikasikan sebagai tipe D. Di antara keduanya, tipe A dan tipe B merupakan patogen utama influenza manusia, yang memiliki karakteristik prevalensi luas dan daya infeksi yang kuat. Manifestasi klinisnya terutama berupa gejala keracunan sistemik seperti demam tinggi, kelelahan, sakit kepala, batuk, dan nyeri otot sistemik, sementara gejala pernapasan lebih ringan. Virus ini dapat menyebabkan infeksi berat pada anak-anak, lansia, dan orang dengan fungsi kekebalan tubuh rendah, yang mengancam jiwa. Virus influenza A memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan daya infeksi yang kuat, dan beberapa pandemi di seluruh dunia terkait dengannya. Berdasarkan perbedaan antigeniknya, virus ini dibagi menjadi 16 subtipe hemaglutinin (HA) dan 9 subtipe neuroamina (NA). Tingkat mutasi virus influenza B lebih rendah daripada influenza A, tetapi masih dapat menyebabkan wabah dan epidemi skala kecil.
Parameter Teknis
Wilayah sasaran | antigen virus influenza A dan B |
Suhu penyimpanan | 4℃-30℃ |
Jenis sampel | Usap orofaring, Usap nasofaring |
Umur simpan | 24 bulan |
Instrumen bantu | Tidak diperlukan |
Bahan Habis Pakai Tambahan | Tidak diperlukan |
Waktu deteksi | 15-20 menit |
Kekhususan | Tidak terdapat reaksi silang dengan patogen seperti Adenovirus, Endemic Human Coronavirus (HKU1), Endemic Human Coronavirus (OC43), Endemic Human Coronavirus (NL63), Endemic Human Coronavirus (229E), Cytomegalovirus, Enterovirus, Parainfluenza virus, measles virus, human metapneumovirus, Popularity mump virus, Respiratory syncytial virus type B, Rhinovirus, Bordetella pertussis, C. pneumoniae, Haemophilus influenzae, Mycobacterium tuberculosis, Mycoplasma pneumoniae, Neisseria meningitidis, Staphylococcus dan lain-lain. |